www.cnbcindonesia.com, Selasa, 28 Juni 2022 CNBC
Taman hiburan Dunia Fantasi (Dufan) kerap disandingkan dengan sosok almarhum Ciputra, yang memang merupakan salah satu aktor utama di balik pembangunan Dufan. Namun siapa sebenarnya pemilik taman hiburan yang menjadi kebanggaan warga ibukota tersebut? Dunia Fantasi dan kawasan Ancol dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), perusahaan patungan yang didirikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Ciputra Group melalui PT Pembangunan Jaya. PT Pembangunan Jaya yang merupakan perusahaan milik Ciputra didirikan pada tanggal 3 September 1961, sebagai tindak lanjut amanah Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno kepada Gubernur Jakarta saat itu, Soemarno, untuk melakukan revitalisasi kota Jakarta. Situs resmi PT Pembangunan Jaya juga mencatat bahwa visi para pendiri waktu itu adalah melakukan bisnis yang berupa public-private partnership. Ketika diberi kepercayaan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, untuk membangun kawasan Ancol, Ciputra dan Pemprov DKI mendirikan perusahaan patungan bernama PT Pembangunan Jaya Ancol yang kemudian menjadi perusahaan publik pada 2004. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) didirikan pada 10 Juli 1992 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996. Sebelum melantai di Bursa Efek Indonesia, PJAA dimiliki oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta (80%) dan PT Pembangunan Jaya (20%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PJAA adalah berusaha dalam bidang pembangunan dan jasa. Kegiatan utama Jaya Ancol yang dijalankan saat ini adalah berusaha dalam bidang real estat, yaitu pembangunan, penjualan dan penyewaan bangunan dan penjualan tanah kapling (Marina Coast Royal Residence, Marina Coast The Green, Marina Coast The Bukit, De’ Cove, Apartemen Northland, Jaya Ancol Seafront, Coasta Villa, Putri Duyung Ancol, Town House Puri Marina Ancol dan Pulau Bidadari); Kawasan Pariwisata (Rekreasi), yaitu mengelola taman dan pantai, Dunia Fantasi (Dufan), Atlantis Water Adventure, Ocean Dream Samudra, Ocean Ecopark, pasar seni, dan dermaga. Pada 22 Juni 2004, PJAA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham PJAA kepada masyarakat sebanyak 80.000.000 dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 1.025 per saham. Dalam penawaran perdana tersebut PJAA mampu mengumpulkan dana Rp 34,37 miliar dari masyarakat. Hingga saat ini kepemilikan Dufan masih dikendalikan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui kepemilikan sebesar 72% di PJAA, PT Pembangunan Jaya juga merupakan pengendali dan masih memegang saham PJAA sebesar 18,01%. Sedangkan sisanya dimiliki oleh investor lain sebesar 9,99%. Mengutip data Refinitiv, termasuk dalam investor lain tersebut adalah Trisna Muliadi yang merupakan komisaris perusahaan dengan kepemilikan 1,71% saham di PJAA. Selanjutnya terdapat Dana Pensiun Waligereja Indonesia sebesar 0,63%, pengelola dana abadi Norwegia yakni Norges Bank Investment Management (NBIM) sebesar 0,58%. Kemudian ada nama investor yang berdomisili di Belanda Guangqiang Chen (0,57%), PT Minna Padi Aset Manajemen (0,53%), PT Hasjrat Abadi (0,32%) dan Jonni Amin (0,29%). Pemerintah Daerah DKI Jakarta juga diketahui menjadi pemegang saham di beberapa perusahaan lain, termasuk di antaranya Delta Djakarta (DLTA) dan Pakuan (UANG). Selanjutnya dari 18 perusahaan yang memiliki afiliasi atau merupakan anak usaha, ada nama besar lainnya termasuk PT Bank DKI dan PT Mass Rapid Transit Jakarta. Sementara itu, data Refinitiv menyebut PT Pembangunan Jaya yang semula bernama PT Pembangunan Ibukota Jakarta Raya memiliki afiliasi dan sejumlah anak perusahaan dengan total gabungan keduanya mencapai 58 perusahaan. Selain di PJAA, PT Pembangunan Jaya merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali di Jaya Real Properti (JRPT) dan Jaya Konstruksi Mandala Pratama (JKON). Selain itu PT Pembangunan Jaya juga memiliki kepemilikan minoritas di Bumi Serpong Damai (BSDE). Trisna Muliadi yang merupakan Komisaris PJAA juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Pembangunan Jaya. Candra Ciputra yang merupakan Dirut Ciputra Development (CTRA) tercatat sebagai komisaris utama, sedangkan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo merupakan salah satu komisaris perusahaan. TIM RISET CNBC INDONESIA
Kata “whose?” digunakan untuk menanyakan kepemilikan/kepunyaan, dalam bahasa Indonesia setara dengan “Milik siapa?”
Kata “whose?” ini dapat digunakan dalam hal:
1. Sebagai pronoun (kata ganti)
Ini karena menggantikan orang yang ditanyakan kepemilikannya.
Contoh: Whose is that car outside? (Milik siapa mobil itu yang ada di luar?)
Dalam contoh ini, “whose” sebagai pronoun, yakni sebagai kata ganti orang yang kepemilikannya ditanyakan, lalu diikuti predikat “is” dan “that car” adalah sebagai subjek kalimat, serta “outside” sebagai kata sifat keterangan tempat bagi mobil itu.
Sehingga kalau dijawab, maka jawaban yang mungkin adalah :
That car outside is Nono’s. (Mobil itu yang ada di luar [adalah] milik Nono)
Dalam contoh ini, “whose” sebagai kata ganti orang yang kepemilikannya ditanyakan, “is” sebagai predikat, dan “this” sebagai subjek kalimat.
Sehingga kalau dijawab, maka jawaban yang mungin adalah :
. (Ini adalah miliknya)
2. Sebagai an adjective (kata sifat).
Ini karena posisi “whose” berada menyifati kata benda yang ada di sampingnya (sebelah kiri kata benda tersebut). Letak kata sifat dan kata benda umumnya bedasa di sebelah kirinya, perhatikan compound berikut ini:
White board -- “white” = adjective, “board” = Noun (kata benda)
Red car -- “red” = adjective”, “car” = noun Indonesian flag -- “Indonesian” = adjective, “flag” = noun. Dan lain-lain.
Contoh dalam “whose?” adalah :
Whose car is that outside? (Mobil siapa itu yang di luar?) Dalam contoh ini, kata “Whose” digabungkan dengan kata “car”, dimana “whose” sebagai kata sifat yang menyifati kata benda (noun) “car”, lalu diikuti dengan predikat “is” + “outside”. Catatan: cara mengindonesiakan : susunan – adjective + noun seperti {whose car) adalah mendahulukan noun (car) kemudian adjective (whose), yaitu: “mobil siapa?”. Whose garden do you think looks the nicest? (Kebun siapa yang kamu piker terlihat paling bagus?) Susunan kalimat di atas adalah: Whose garden (sebagai adjective + noun), do (sebagai kata bantu kata kerja (auxiliary verb) bentuk pertanyaan, you (sebagai subjek kalimat), think (sebagai predikat kata kerja), looks (sebagai linking verb), dan the nicest (sebagai objek kata “looks”.
Jika “whose” ditulis bersama dengan
(kata depan), maka penulisannya adalah: dalam ungkapan yang lebih formal, preposition ditulis sebelum “whose”, tetapi dalam ungkapan yang lebih bersifat percakan keseharian, preposition ditulis dibelakang klausa.
were all these changes made?
(Untuk keuntungan siapa semua perubahan ini dibuat?) atau
(Semua perubahan ini dibuat untuk keuntungan siapa?)
”I’m going to buy a car”
(Saya mau beli sebuah mobil)
(Ya tentu, [dengan] uang saya [sendiri])
Dalam ungkapan di atas, pertanyaan singkat terhadap pernyataan “I’m going to buy a car” adalah ”
money?”. Dimana, “with” adalah preposition (kata depan) dan “whose” adalah kata tanya kepunyaan,
serta benda yang ditanyakan adalah “money”. Di sini tidak menggunakan predikat kata kerja, makanya disebut pertanyaan singkat.
Jadi bukan : *(Whose money with?).
Dia Milik Siapa - Karaoke
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.
© 2012 PT.Warner Music Indonesia
℗ 2012 PT.Warner Music Indonesia